just be brave to say - draft 13 januari

February 01, 2014

dari open.dna.co.nz

"...say what you need to say, say what you need to say..." John Mayer - Say

bukan perkara asing lagi kalau ada yang berpepatah untuk "mengatakan apa yang kita rasakan karena orang lain tak akan mengerti perasaan kita". SEPAKAT! sebagian orang memang sulit untuk dikasih kode dan sebagian lagi sangat keterlaluan sampai minta digetok karena masih ga peka juga walaupun udah sampai di-frontal-in. orang-orang dengan tipikal seperti itu tuh yang sulit untuk ditaklukan, akhirnya malah geram sendiri karena ga ngerti maunya dia.

dengan ke to-the-point-an yang sudah mendarah daging, saya terbiasa untuk bicara terus terang mengenai apa yang dirasa. memang ga semua bisa diungkapkan sih, karena terkadang ada orang yang ogah banget untuk mendengar kebenaran atau karena saya juga yang agak risih untuk jujur terhadap beberapa perasaan. terutama perasaan yang menyangkut dua gender berbeda hehehe. gak jarang juga saya harus memendam rasa kesal setengah mati karena gamau ada pertengkaran yang terjadi dan kayanya untuk beberapa kasus, kita malah diharapkan untuk berlapang dada dan menjadi pemaaf.

walaupun katanya -- nya yang entah siapa -- pernah bilang bahwa saya seperti bom waktu. disimpen dulu aja, karena di suatu hari nanti pun semua akan meledak. DUAR.....

sering terjadi di hidup kita: ketika sudah jujur dan mengatakan apa yang dirasa, kemudian malah tercipta awkward moment di antara kita serta menimbulkan "hehe" yang sangat kering dan pernyataan "tambeng banget orang yang satu ini. hehe" well, kejadian macam itulah yang menyadarkan saya bahwa berkata jujur tak selamanya membuat lega karena si target malah tega. pada akhirnya kita akan tahu, satu-satunya respon yang ingin kita dapatkan adalah sebuah pengertian dan perubahan ke arah yang kita harapkan. egois memang. tapi begitulah, ketika jujur akan sebuah kekaguman, si doi malah manggut-manggut hehe tanpa ada aksi lain. gayungku tak bersambut. maunya kan si dia ngajak ngobrol saya duluan, hehe. selalu ada maksud di balik kejadian yang disengaja.

dan kemudian -- yang biasanya diungkapkan lewat tulisan -- itu malah membuat keduanya bisu saat bertemu. yang situ bingung karena berhadapan dengan orang yang kagum sama dia dan yang sini canggung karena merasa sangat bocor di tulisan, tapi malah terkunci rapat saat tatap muka.

hehehe.....