sesaat setelah linglung

February 22, 2014

terjaga lagi, untung masih libur. pasti karena tidur satu jam sebelum maghrib yang lalu membuat linglung. aku berdosa, tapi itu ketiduran, dan ini bukan pembelaan. pernahkah, ketika sudah berjalan entah sejauh apa namun tak kau rasakan lelah? ya, ketika tak patah hati. hari-hari ini kubiarkan berjalan senatural mungkin. setelah pertengahan 2012 itu kau memalingkan wajah, setelah pertengahan 2013 itu kau memunggungiku. sepertinya belum ada lagi pria yang menendang kakiku hingga membuatku terjatuh.

rindu juga. bagaimana ya rasanya jatuh cinta lagi?

sudah habis rasaku untuk yang itu. namun yang ini, yang entah siapa dia, sudah mampir lagi saja di bunga tidurku. belum terjawab heranku mengapa orang itu ada di mimpi Januari, lalu Februari ini datang lagi. jangan-jangan nanti Maret, April, sampai Desember dia akan rutin mengunjungi mimpiku satu bulan sekali. ah mimpi terus, nyatanya kapan?

heran juga. apa aku akan heran selamanya?

aku ingin bertanya: jika aku tersesat, maukah kamu menjadi kompasku? ah, keliru. kamu kan kompan, bukan kompas.
tunggu, kamu? kamu siapa maksudku?