meracau

February 09, 2014

dingin. sangat dingin. lebih dingin lagi
jemari kakiku mulai membiru lagi
darahnya enggan mengalir, entah dimana mogoknya
kelu. sangat kelu. lebih kelu lagi
jemari tanganku hilang kendali lagi
dia meracau menuliskan apa yang dipikirkan otakku
pukul satu malam baru mau tidur
setelah berjam-jam menunggu yang entah siapa itu
tak kunjung datang
pangeranku tak berkuda pun bersenjata
aku putri tidur yang tidur sangat lama, di dalam kastil
lagi, meracau lagi