saya senang menjadi kejutan seseorang. ketika dia membuka email. atau twitter. atau line. atau facebook. atau sms. atau apapun yang dia miliki. saya senang dia terkejut melihat akun saya ada di depan matanya. entah terkejut positif atau negatif. maksudnya, entah dia senang atau tidak.

dan kini saya sedang asik menjadi seorang "Jane doe" untuk dia yang saya anggap "John doe". kami bisa berinteraksi tanpa harus dia tahu dengan siapa berbicara. karena saya jamin, ketika dia tahu saya, pasti dia tak akan pernah berharap untuk mengetahuinya. selamanya.

kenapa segegabah itu? tidak, bukan gegabah. saya tahu, kami tidak diciptakan untuk saling mengenal. maka baiknya, kita bermain John doe dan Jane doe tanpa kamu mengtahui. bukan begitu?

tenang, saya tak akan mengajakmu bermain lebih jauh. hanya satu paragraf untuk satu paragraf saja dan saya tutup buku kita. sampai berjumpa di lain waktu. mungkin di minggu depan yang menakdirkan kita untuk saling mengenal.

sedini hari ini malah bingung harus apa. baru saja berkutat dengan satu laporan yang masih belum beres sepenuhnya. mau tidur, tanggung karena pasang alarm jam empat. tetep melek, takut menyesal karena besok harus pergi pagi. walaupun tidak sangat pagi-pagi sih. kenapa ya manusia itu rumit?

bicara tentang kenapa atau mengapa. kemarin saya dapat info dan langsung berfikir "kenapa harus tau? ga seharusnya saya tau itu". terkadang untuk beberapa hal yang mengagetkan namun kurang menyenangkan, akan ada sesal untuk mengetahuinya. lebih baik saya menjadi orang lugu yang tidak tahu apa-apa dibandingkan megap-megap kaget karena tahu hal yang tidak ingin saya tahu.

contohnya mudah. misalnya seperti anak laki-laki yang membuat mood-swing saya kambuh. dengan segala kejutannya, jujur saya terkejut. terkejut hingga kejang.

saya rasa, melihat seseorang yang kita kenal sambil berjalan itu berarti rindu. bukan karena alasan apapun, tapi karena saya pernah mengenalnya. dulu, jauh sebelum kini dia memeluk seorang gadis. kami pernah juga duduk bersama dan saling membuka pikiran khas anak sekolah. sadar atau tidak, pikiran ini tak terbuka, malah hati yang menganga dengan lebar. kalau dia, entah.

tak ada yang saya inginkan lagi kecuali merasa nyaman duduk berdampingan dengannya. rasanya, tak ada yang bisa senyaman itu. tak ada yang membuat saya merindu sampai sebegininya.

jika urusan hati semudah dandelion. tumbuh, tertiup angin, berterbangan, jatuh, tumbuh lagi, dan begitu seterusnya. mungkin sudah berkali-kali rasa itu tumbuh setelah jatuh. namun inilah hati dan itulah dandelion. karena hati lebih kuat dari sebuah dandelion yang akan terbang karena ditiup angin.

jika kau merasa takut atau ragu untuk melewati tempat karena teringat dia yang pernah ada di hati, rasakanlah bahwa kau yang masih menyimpannya. bukan karena apa-apa, saya hanya merasa belum siap untuk kenyamanan yang berbeda. mungkin bahkan tak menandingi. sepertinya tidak berlebihan jika kita selalu mengenangnya. karena hati ini, hati manusia. hati yang akan menyimpan banyak kesan.

kapal mulai meninggalkan dermaga, namun dia lupa nakhodanya

bersama mercusuar, dia duduk dan mengobrol sampai lelah

lelah hingga terlelap, hingga kapal kembali lagi menjemputnya

namun dia enggan.

ketika sedang bijak-bijaknya, saya selalu bilang "kita harus keluar dari zona nyaman!", "amanah tidak akan jatuh ke orang yang salah!", "kita harus mampu mengatur segala hal" dan blablabla. namun ketika sedang jenuh-jenuhnya, saya selalu bilang "saya punya skala prioritas sendiri", "saya hanya melakukan yang saya cintai", "kita diberi banyak pilihan dan inilah yang saya pilih" lalu blablabla.

saya rasa, ketika hari-hari terasa jenuh, disitulah kamu menjadi tangguh.

hidup terasa lebih ringan ketika prinsip "ya sudah" digenggam erat-erat. entah egois atau masa bodoh, tapi.....ya sudah.

hidup terasa lebih ringan ketika dengan tegas berkata "ya!" untuk yang saya suka dan "tidak!" untuk yang tidak saya suka.

hidup terasa lebih ringan ketika saya menjauhi semua hal yang mengganggu dan membebani pundak sendiri.

terkadang lidah ini tak kenal siapa yang diomelinya. terkadang bahasa ini sarkas dan tidak melalui proses filter. mungkin untuk kemana-mana sendiri adalah hal yang terbaik daripada bersama-sama namun beban membatasi.

saya ingin lenyap dan tiba-tiba duduk di sofa yang ada di sudut kedai kopi itu. dengan segelas kopi panas dan segelas kopi dingin. cemilan gurih boleh jadi pilihan jika memang ingin memilihnya. tak perlu barang-barang elektronik, karena pensil dan buku sudah melengkapi hari di kedai kopi. tak perlu mendayu-dayu karena alunan musik lembut menemani setiap gores pensil yang saya genggam.

hidup ini mudah. karena akal dan intuisi akan menuntunmu.

hidup ini mudah. karena kau lebih tegas dari hari kemarin.

hidup ini mudah. karena hanya kamu, dirimu, dan tak peduli apa kata orang.

dan hidup ini mudah. karena mereka yang membuatnya rumit.