"i don't wanna fall in love with you or him or whoever. i don't, i don't, i don't. i'll say to my mind as much as i can: i am not falling in love"

 

ini kisah kadang-kadang. sekeras itu saya memberikan sugesti kepada diri sendiri untuk tidak jatuh cinta. untuk bersikap biasa dan mencermati baik-baik. apakah hanya penasaran, apa hanya obsesi, atau memang dia menarik. bukan tanpa alasan dan bukan setiap saat saya memberi sugesti itu. selalu, disaat saya mulai tersipu malu oleh laki-laki.

misalnya saat lagu butterflies in my tummy milik Mocca bisa mewakilkan perasaan saya malam ini. atau saat saya mulai kebanyakan menonton adegan romantis film barat. atau ketika saya melompat kesana-kemari di dalam kamar sambil terkekeh kegirangan karena sedang chatting dengan orang yang dikagumi sejak terakhir kali jatuh di pertengahan dua ribu dua belas lalu.

saya harus sadar total. kebahagiaan ini bukan selamanya. tawa gemas ini bukan petunjuk bahwa dia memikirkan hal yang sama. mungkin saya hanya sedang rindu kegiatan chatting di malam hari dengan orang yang memang memberikan rasa nyaman. karena semua gejala tubuh saat jatuh cinta bukan hal yang menyenangkan untuk dirasakan.

rasa geli di perut. teriakan kecil yang memekik. menggigit bantal agar tidak berteriak lebih keras. berkali-kali menghapus balasan karena kalimat yang aneh. lompatan dari kasur ke lantai dan begitu sebaliknya. semua itu, tentunya masih banyak lagi. terkadang malah menyakitkan pada akhirnya.

maka sekarang, tolong jangan buat saya jatuh cinta dulu.