bintang jatuh

July 05, 2014

googling
saya janji tak akan rewel kalau sedang flu begini meskipun harus bersin setiap beberapa detik sekali. seringnya, saya memutuskan untuk tidak tidur saat flu berat, apalagi waktu libur. tetap menahan mata terbuka di depan laptop. entah apa yang saya cari. keluar masuk website. cuci mata di website belanja online. keluar masuk blog orang. membongkar website informasi sampai nyaris lelah. dan akhirnya saya seolah menemukan orang yang sejalan.

dia, John doe. penulis malam yang menulis apa adanya, persis seperti saya. diam-diam saya membaca blognya hingga ingin meninggalkan sebuah jejak komentar.

tapi malam, terlalu gelap untuk kami yang mengharap saling mengenal. atau mungkin hanya saya. jika kami adalah adegan film, sekarang pasti ada di depan jendela melihat ke atas dan berharap sebuah bintang jatuh untuk bisa mengucapkan satu kalimat keinginan: saya ingin saling mengenal. dan sepertinya dia ingin Jane doe-nya adalah orang nyata yang dibayangkan selama ini. ah sial, tepat sekali bukan adegan yang romantis.

seperti yang dibilang tadi. namun malam terlalu gelap untuk mengharap ada bintang jatuh. jangankan begitu, melihat hanya satu bintang pun malah menjadi kejadian yang langka di masa kini.

ulangi sekali lagi: saya tidak akan rewel saat flu berat menyerang. tapi saya mau sup hangat, air putih hangat, obat flu, selimut tebal, lembaran tissue, lagu-lagu lembut, dan kamar tak bercahaya. saya mau tidur hangat dengan suasana seperti biasanya, gelap.