teriakan jenuh

January 28, 2014

akulah aku dan nilailah aku
namun jangan menilai aku dari tulisanku
jangan kau baca aku terang-terangan, karen kau tidak baca yang aku tulis
jangan kau artikan aku mentah-mentah, karena kau tak mengartikan yang aku maksud
jika aku pelita di temaramnya wajah yang ingin tersenyum
akan ku sulut apiku di rambutmu
menggelora, bergelora hingga padam dan gelap
jelas-jelas aku sudah lelah, namun kau usik aku hingga marah
pena dan kertas tak akan sesetia ini tanpa sikapmu
egomu, egoku. berbentur dan kutabrakan hingga menjadi puing
sekali lagi, aku terlalu pusing karena kau bising