jogjaku, jogjamu

January 28, 2014

satu kali, dua kali, aku tak mau sering-sering ke pantai
birunya air, luasnya hingga ke ujung, tebing yang melindungi
aku tak takut terluka menginjak karang, tapi aku takut menyesal
ombak yang berdebur jelas terdengar seperti kata yang tak mampu diucap
ombak yang menggulung jelas terlihat seperti aku yang tak pergi dari pagar pembatas
ombak yang tercampur hingga bebruih jelas terasa seperti perasaan yang ingin berteriak
di atas tebing ini, di belakang tubuhku. ada rasa yang selalu ingin pergi dari tuannya
seperti mau mengadu pada yang lain. kagumku, kagumku, kagumku
karena pantaiku, penyesalanku
 
**
 
lidahku memang tak sama beraninya dengan tulisanku
dia tak kelu, namun malu
selalu saja kutelan bulat-bulat kalimat yang ingin dirangkai
hanya ketika matanya meyorot seperti lampu panggung
sesal akan selalu menaiki pundakmu hingga berat
akhirnya kamu menyalahi dirimu sendiri
hanya karena tak mampu berbicara kala bibirnya mulai tersenyum
 
*draft tujuh januari