orang bilang kami "si bungsu". bahkan untuk orang yang tergolong baru kenal pun biasanya langsung bisa tau kalau kami anggota taerakhir di keluarga. tapi, stereotip si bungsu ini memang tidak sepenuhnya benar. at least ada satu stereotip yang dimiliki seorang bungsu. kidspot.com.au si bungsu ini paling sering dibilang manja. anak kesayangan orang tua dan adik kesayangan kakak-kakak. label manja pun kami dapat begitu...
bukankah jarak dunia dan akhirat itu sebatas kematian? jika begitu, maka perbuatan di dunia yang akan menjadi transportasinya seandainya tujuan akhir adalah akhirat, mengapa masih ragu tentang hari esok? toh, mungkin setelah ini kita akan sampai di tujuan itu tidak begitu, kami hanya lupa, Tuhanku seringkali lupa. setiap hari, bahkan setiap tarikan dan hembusan nafas kami lupa tujuannya tiba-tiba saja rencana akhir pekan...
kenapa sering ada sisa dari percakapan semalam malah selalu muncul pertanyaan yang tidak mampu diselesaikan dua orang di batas gagang telepon sehingga lagi-lagi spekulasi yang menguasai kali ini aku bertanya: mengapa gengsi ikut tumbuh seiring bertambah dewasanya perempuan dan laki-laki mengapa saling menyalahkan mengapa satu sama lain merasa benar dan menganggap lainnya salah jika menurutku lelaki salah, dan menurut lelaki perempuan yang salah...
sebelumnya aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya itu ketika seseorang pergi, berarti ada ruang hati yang ikut kosong meskipun coba aku isi dengan apapun, nampaknya tidak ada bentuk yang benar-benar cocok bentuk yang mampu menutupi segala celah terkecil sebelumnya aku hanya tahu tentang sebuah perasaan ketika sosok punggung pergi menjauh, yang mana jarak menjadi isyarat selamat tinggal tak pernah ku sadari kehampaan setelahnya...
niatku, hanya melangkah mundur sedikit saja untuk memberi ruang berkontemplasi tapi kau salah arti, kau maju lalu berlari meninggalkan aku dengan pemikiran yang belum terangkai oh, aku salah ...
aku masih ada di balik semua keresahanmu setiap malam kamu tidak sendiri, bahkan ketika kau bilang hanya berteman: pena, segelas kopi, dan sebungkus rokok sesungguhnya aku tetap ada, menyaksikan orasimu pada dunia kau berteriak, apa yang salah dengan mereka kau mengadu, mengapa semua naif, dan sebagian hipokrit aku berharap bisa menjawab, stereotipe itu, ingin aku lupakan juga di setiap itu, aku seolah ingin...
"be true, true to yourself and you'll be magic - Jonatha Brooke" well, sebenernya saya lagi santai sambil denger shuffle playlist kesayangan. lalu, soundtrack film Tinkerbell ini keputer dan bikin saya bekontemplasi sampai lagunya beres. semudah itu? iya, hanya dalam waktu beberapa menit saya sanggup melakukan kontemplasi. ng.....atau overthinking maksudnya? bebas deh. sepenggal lagu itu menarik perhatian saya, menyadarkan sama keadaan manusia selama...
akhirnya saya benar-benar sadar mengapa banyak sekali yang bilang bahwa kedatangan dan kepergian seseorang itu terkadang tidak lebih dari memberikan pelajaran. mereka yang datang tidak akan terus diam, dan mereka yang pergi tidak selamanya hilang. kemudian saya mengalami masa ketika seseorang hadir pada kondisi yang salah dan memberikan arti bahwa tak semua yang berbeda mampu menyatu atau berdampingan, bahwa perbedaan ada kalanya dibiarkan...
seberapapun jelas tingkah yang ditunjukkan, tetap saja kebanyakan perempuan ingin penjelasan secara lisan. karena sesungguhnya penjelasan verbal seringkali kami tafsirkan secara ragu. kita sedang tidak berada di kuis tebak gaya, kan? atau mungkin kamu sedang teatrikal pantomim? begini loh, beberapa perempuan cukup bosan dengan pemikiran terhadap lelaki seperti: "kalian itu sebenarnya gimana sih?" atau "kaya iya kaya engga. maunya apa sih?" dan bahkan...