lupa, lagi

May 29, 2016

bukankah jarak dunia dan akhirat itu sebatas kematian?
jika begitu, maka perbuatan di dunia yang akan menjadi transportasinya
seandainya tujuan akhir adalah akhirat, mengapa masih ragu tentang hari esok?
toh, mungkin setelah ini kita akan sampai di tujuan itu

tidak begitu, kami hanya lupa, Tuhanku
seringkali lupa. setiap hari, bahkan setiap tarikan dan hembusan nafas
kami lupa tujuannya
tiba-tiba saja rencana akhir pekan nanti terasa penting
entah megapa rencana jangka panjang itu kami artikan lima hingga sepuluh tahun lagi

lagi-lagi kami lupa, Tuhanku
kami hanya mampu membela diri dengan berkata "siapa yang tahu"
karena kami terlanjur hidup dengan anjuran untuk menyediakan payung sebelum hujan
tapi begitulah, Tuhan
siapa yang tahu kalau kami akan hidup lebih lama
atau malah lebih singkat
selain Tuhan

namun sayangnya, kami sangat sibuk membuat rencana untuk hari tua
hingga lupa membuat rencana untuk hari yang "baru"