rasa sesaat

July 25, 2013

karena ada rasa yang sesaat dibalik perhatian yang sesaat, tapi aku sedang tak mau merasakan apapun.

ini hal yang manis di tengah bulan yang sedang senang hujan-hujanan. ku bilang dan sudah berkali-kali ku bilang, hujan selalu punya ceritanya sendiri. ah, petrichor, aku menciummu lagi. entah kamu yang terlalu manis, atau aku yang tak bisa diperlakukan manis. tapi kamu telah berhasil menumbuhkan rasa sesaat ini. dasar anak laki-laki yang mulutnya manis dan aku anak perempuan yang telinganya sangat sensitif. dibuat melayang saja sangat mudah terbang jauh.

pernah ku bantah mati-matian di dalam hati, dan selalu ada luluh yang deras di dalam hati. senyumku yang katanya sulit mengembang itu sudah berhasil dia kembangkan diam-diam di dalam hati. ah, tapi ini rasa sesaat. di seperempat gelap, degup jantungku memaksa keluar dari dada sebelah kiri. manismu lebih manis dari lebah madu, bahkan batang tebu.

seperti baru pertama kali ini merasakan perhatian yang ternyata sesaat. setelah sekian lama hati ini menutup telinga, dia menyerah. bukan lelah, tapi dia diperlakukan dengan cara yang tidak salah. akhirnya hujan mereda, berubah menjadi rintik-rintik romantis di samping senyum untuk rasa sesaat.