untukmu, pria yang patah hati

April 15, 2016

aku dengar sebuah kabar
tentang seorang pria yang baru saja patah hati
priaku, masih saja aku menerimamu dengan tangan terbuka
hanya jika kamu mau kembali
atau sekadar memerlukan usapan selamat tidur
mungkin juga kecupan selamat pagi yang membangunkanmu dengan damai

daripada kau pergi tak tentu arah
mengikuti sebuah kompas usang yang kau temukan di trotoar ibu kota,
lebih baik kita tata kembali apa yang terlanjur terkubur

satu rasa dari dua anak adam
yang sengaja diungkapkan hanya untuk menyakiti diri sendiri
untuk apa?
suatu malam hingga suntuk kita bercerita jujur,
apabila akhirnya membohongi perasaan masing-masing?
berkata tak ada lagi yang terasa
berkata bahwa hari itu tidak seperti hari ini

padahal kenyatannya ada rindu yang dibungkam