pria sanguinisku, halo. aku melankolismu.

pria sanguinisku, apa kabar? ku dengar hidupmu makin cemerlang saja sekarang. suaramu makin lantang. mimpimu makin tinggi. dan usahamu semakin kuat. kamu, selalu mempesonakan aku.

pria sanguinisku, sepertinya ada yang menarik perhatianmu. ku lihat tulisanmu sedang tersipu akhir-akhir ini. siapa dia? sanguinis, melankolis, plegmatis, atau koleris? dia pasti sangat beruntung.

pria sanguinisku, selalu ada yang mengganjal setiap aku mengunjungi kotak suratmu. bagaimana ya aku bisa meneriaki namamu dan melompat ke pelukanmu, seandainya kita bertemu suatu hari nanti.

pria sanguinisku, ke-lelaki-an-mu selalu saja menarik kedua ujung bibirku untuk tersenyum. kejujuranmu dalam setiap kata, membuatku menginginkan kegombalanmu.

pria sanguinisku, ini bait kelima dalam suratku. aku suka angka lima, selain tiga. karena aku anak ketiga, dan anggota keluargaku ada lima. bagaimana denganmu?

pria sanguinisku, dadah. aku merindukanmu.