berikan pintu keluarnya

June 08, 2013

dari google images
pernah merasa ada di suatu tempat yang ternyata bukan tempatmu? atau ada di tempat yang hampir sama tapi rasanya sangat berbeda? jalan keluar. saya butuh pintunya. ya, kali ini dengan perasaan yang sama. dulu pernah masuk ke dalam suatu tempat yang ternyata tidak cocok bagi saya. akhirnya, dijalankanlah sebuah strategi perlahan - menghilang. sebuah tindakan licik untuk meninggalkan semua tanggung jawab yang belum dibebankan. akhirnya saya menghilang tanpa ada yang berhasil menyadarinya.
kasus selanjutnya berbeda. saya malah mencoba masuk ke tempat yang dalam bayangan akan terasa nyaman seperti di mana sekarang saya berada. tanpa perlu menghitung sampai seratus, saya merasakan banyak hal yang membuat tidak nyaman. lagi-lagi, saya ingin keluar lagi. strategi yang dulu tidak dapat dilancarkan di tempat ini. mereka sudah terlanjur menyerang titik kelemahan diri dan saya harus mempertanggung jawabkan semuanya.
tapi di sinilah klimaksnya. saya merasa ada di dalam kotak yang semakin meninggi, ditutup, dikubur jauh-jauh ke dalam tanah, dan dirantai kakinya di sudut kotak. semakin sulit bahkan hanya untuk bergerak. kemanakah harus pergi? bisakah kalian melihat gerak-gerik seorang gadis yang merasa tidak nyaman dengan semua ini?
ayah, tindakan yang sudah saya ambil ternyata salah. saya bukan bakteri yang bisa membelah tubuh. saya hanyalah saya yang hanya bisa diam di satu tempat dan menghangatkan diri di sana. banyak orang bilang "keluarlah dari zona nyamanmu!" ya beginilah, saya sudah keluar dan terjebak di zona - tidak - nyaman. bisakah kalian membantu keluar? atau sekedar ikut berteriak?
ke sana lah saya harus kembali. ke pelukan ayah dan menyadari bahwa saya masih putrinya dan akan selalu menjadi putri -- kecil -- kesayangannya. ceritakanlah. bisikanlah semua keluh kesah karena ingin keluar dari tempat yang saya anggap penjara itu.
dan masih berlindung di balik selimut. mata ini mulai membasah karena bersimbah air mata. saya mau pergi dari sana. semuanya sangan memuakkan. tapi kini, saya terkubur semakin dalam hingga ke perut bumi bersama rasa pedih di pergelangan kaki karena rantai yang semakin mencengkram.