MA.....

April 20, 2014

Bandung - Surabaya itu jauh ya ternyata. semakin tak terbatas kalau rindu seseorang. apalagi kalau seseorang itu adalah ibu.

ma, cepat pulang ke rumah.....

jadi, semenjak satu bulan lalu, mama ada di Surabaya. di rumah kakak perempuan yang baru melahirkan. katanya mau bantu ngurus adik bayi gara-gara kakak cuma cuti tiga bulan dan Ibu mertua pun sama-sama kerja. bagaimana lagi, mamaku yang memang tidak bekerjalah yang harus meninggalkan aku dan ayah. kalau mencari pembantu ya seram juga. apalagi di jaman seperti ini, siapa bisa dipercaya?

dua minggu ke belakang, saya dan ayah main ke Surabaya. ketemu kakak, kakak ipar, adik bayi, dan tentunya mama. ah mama, rasanya ingin menangis-nangis minta pulang. awal ditinggal memang terasa tak ada yang berat dan tak ada yang perlu ditangisi. tapi setiap ingat kalimat mama yang tidak tahu kapan pulang karena bayinya masih terlalu kecil untuk ditinggal, sepertinya saya ingin cepat menikah juga. supaya punya anak dan mama sama saya terus.

bukan karena gak ada yang masak. gak ada yang cuci baju. gak ada yang beres-beres rumah. atau gak ada yang bawel kalau menunda-nunda pekerjaan. bukan, bukan karena semua yang disebutkan. tapi karena ada yang hilang. sesuatu yang terbiasa ada, sudah nyaman untuk ada, sekarang malah hanya rindu berkepanjangan.

ternyata, saya masih belum cukup kuat untuk tidak dengan ayah dan ibu. buktinya, akhir taun lalu ditinggal tiga hari dua malam oleh ayah - ibu langsung setia menangis setiap malam. buktinya, beberapa bulan lalu ditinggal dua hari satu malam oleh ayah langsung mengemis minta cepat pulang. dan buktinya, kali ini ditinggal ibu juga selalu bertanya kapan pulang walaupun dengan jawaban yang sama. "bayinya masih kecil".

kalau biasanya gengsi bilang rindu. sekarang malah gencar ingin bertemu.