alasan-alasan untuk pergi

March 28, 2014

mereka sering bilang lelah. mereka suka bilang jenuh. mereka selalu punya alasan untuk menghindar. padahal, dibalik itu semua, saya pun manusia. lelah, sama lelah. jenuh, sama jenuh. beralasan, berpikir lagi.

selalu akan ada alasan untuk pergi dan melimpahkan kewajiban ke pundak orang lain. tanpa mereka sadar, kita sama-sama punya pundak yang mulai ringkih. mungkin kalian bisa terkekeh setelahnya. dan lagi, terus akan seperti itu sampai kau mengeluh saat memikul kewajiban orang lain. lalu, roda itu berputar. kamu mendapatkan yang kamu berikan.

di luar konteks laki-laki atau perempuan, otak atau hati, dan berfikir atau merasa. sejatinya saya mulai tak peduli kalimat "girls: 99% feeling, 1% logic" atau "boys: 99% logic, 1 person feeling". kamu perempuan, kamu laki-laki. kita semua punya otak dan hati. bisa berpikir dan merasa. dua-duanya berfungsi. lalu, masih akan lelah dan berhenti saat yang lain sama-sama lelah?

katanya, sebuah tim yang solid itu terdiri dari komitmen, tanggung jawab, peka, dan mau tolong menolong. katanya, sebuah tim akan sulit dibangun jika tak ada tujuan yang satu.

tidak ada yang yakin setiap orang bisa ditangani dengan cara yang sama. tapi egosentris terkadang lebih besar. gengsi lebih menonjol dan tak ada yang mau memecahkan masalah. akhirnya semua malah bertanya "bagaimana" daripada berkata "begini saja" diikuti dengan solusi yang adil. perjalanan ini masih panjang namun mereka terlalu terburu-buru untuk sampai di akhir. orang bijak pernah berkata: "banyak orang hanya fokus pada tujuan tanpa menikmati proses". itulah, karena tak semua punya hati yang cukup lapang untuk mau berkorban.

terlalu banyak yang setengah mati berjuang untuk ada di suatu tempat dan terlalu banyak yang kemudian lupa apa alasan mereka ada di sana. untuk apa, untuk siapa, dan apa yang akhirnya akan diberikan. terlalu banyak yang hanya bermain. terlalu banyak yang sibuk memoles penampilan luar dan membiarkan dalamnya tetap bobrok.

dan semakin banyak alasan untuk pergi berlatar belakang egosentris.