air hujan sang november

November 17, 2013

sudah lebih dari berkali-kali aku ceritakan tentang hujan. aku suka hujan. tapi aku benci kehujanan dan terjebak tak bisa pulang karena hujan. dan tetap, aku tetap suka hujan. selama ini memang tak pernah aku basah kuyup karena air hujan. namun setiap kali aku bayangkan betapa repotnya kehujanan, aku nyatakan aku benci kehujanan. sudah sangat sering aku terjebak tak bisa pulang ke rumah karena hujan. harus menunggu hujan reda yang tak kunjung memberi isyarat, aku katakan aku benci terjebak. namun akan ku teriakan keras-keras, aku sangat suka hujan.

november ini, rasanya aku tak merasakan tanggal satu. tahu-tahu sudah pertengahan november. dipikir-pikir hampir akhir november. entah aku terlalu menikmati atau terlalu terlarut bahkan ingin november ini segera berakhir. namun aku selalu sadar, hujan di bulan november ini sering sekali turun ke bumi. bahkan aku sampai tahu bahwa setiap pukul empat harus sudah di jalan menuju rumah atau hidupku terancam terjebak hujan. hujan di bulan ini cukup membuat perasaanku yang mudah naik-turun ini semakin bergoyang. air hujannya mengikis benteng pertahanan lebih dalam lagi. namun beberapa terlalu dekat dengan garis batasku.

november. banyak orang menggantinya menjadi lovember. kau harus sadar, hujan adalah sebagian dari jatuh cintamu. dan iya, kali ini bagiku adalah lovember. disaat hujan turun beriringan dan aku semakin terhanyut di setiap tetesan air beningnya. entah isi kepala dan isi perasaanku selalu memutarkan hal yang itu-itu saja. aku ingin memeluk seseorang di musim hujan november ini. aku selalu ingin menyandarkan kepala ke bahu seseorang yang entah siapa selalu aku pikirkan di bulan ini.

hujan, hujan. hujan turun memberi impian dan berhenti disaat aku masih ingin tersenyum. hujan novemberku datang dan pergi tanpa menghadirkan seseorang yang entah siapa namun sangat aku inginkan keberadaannya saat ini.

hujan, bolehkah aku tetap bersama semua yang ku rindukan?