cerita akhir September

September 30, 2013

september akan usai. semua orang serempak minta dibangunkan ketika bulan ini usai. aku bukan alarm-mu, bukan seperti suara mengganggu yang kamu benci namun tetap dipasang agar bisa membuatmu mengamuk di pagi buta. aku selalu benci orang-orang yang menyerah ketika mereka hampir mencium aroma keberhasilan. mengapa berhenti saat akan sampai? mengapa tak berputar dari awal? kita mendaki bersama, kamu minta turun. baiknya kamu turun sendiri tanpa ajak-ajak dengan rengekan sember dari mulutmu yang sangat memikat untuk ditampar sampai pedih.

ada anak manja dengan hak tinggi yang bersolek di depan cermin berdebu di sudut jalan itu. dia rindu jadi anak manja, katanya. malam seperti ini yang tidak dia inginkan. ketika semua harus terbayang, masa-masa dulu saat masih digendong dan diayunkan seperti naik pesawat. dia rindu dimanja.
 
masih tidak bisa percaya karena diri ini masih saja mengejar kupu-kupu beracun. dia sudah menjadi barang koleksi, tapi aku juga ingin memilikinya. senyuman hanyalah senyuman. tak pernah ada harapan di balik senyuman. semua hanya keyakinanmu sendiri saja, angan-angan kosong. aku tetap memukul udara yang hampa dan meninggalkan luka lebam di kepalan kedua tangan. harusnya kau genggam, harusnya kau tahan dan tak biarkan aku mengerang di dalam rumah keong.
 
anak itu pernah bertanya "dimana bisa kutemukan manja seperti dulu? kepada siapa aku bisa bermanja-manja lagi selain kepada ayah dan ibu?" dia mau kakak-kakaknya. dia mau jadi kecil lagi, dia mau melihat kakak-kakaknya pulang sekolah lagi. kini hampa, dia masih terus mengharap ada orang yang sama seperti kakaknya. memang, tak ada yang bisa menggantikan. namun dia selalu yakin, ada hati lembut yang mengerti kerapuhan hatinya saat ini, saat dia ada di titik terendah dalam masa remajanya.
 
besok Agustus, aku sudah membangunkanmu dan kamu masih terlelap. di balik mimpi. terlalu menikmati mimpi yang sebelummnya memang kau rancang. aku tak mau lancang untuk sebuah asa. angan panjang yang tak bisa kau ringkas, akan selalu saja menjadi angan-angan yang akan membunuh tuannya sendiri. jangan harap semuanya berarti indah. semua orang boleh berwajah seperti sinar matahari pagi, dan semua orang boleh berhati kelabu seperti langit tadi sore.