halo baru-baru

January 11, 2013

google.com
post yang seharusnya diposting tanggal 1 januari malah molor sampai 3 januari. well, SELAMAT TAHUN BARU 2013!
selamat, tahun baru 2013? selamat tahun baru, 2013? kita selamat, akhirnya tahun 2013 juga? yang ketiga? iya, setuju yang ketiga.
18 tahun jadi makhluk hidup, setiap tahun baru selalu jadi makhluk yang "i don't know how to celebrate this night" karena jadi anak perempuan, bungsu, dan punya orang tua yang menjunjung tinggi kehormatan, maka saya pun menghormati diri saya sendiri. seandainya saya tahun baru di luar juga pasti bingung harus pulang dan pergi naik apa. ya, di era globalisasi ini saya masih tidak bisa mengendarai kendaraan, bahkan sepeda motor. toh, saya lebih cinta untuk merayakannya secara standar tapi tidak sederhana di rumah. kenapa tidak sederhana? karena kami tipikal keluarga yang heboh dan ramai.....

ada yang beda dari perayaan kali ini. rencana bakar-bakar ayam harus gagal karena mati lampu dari pukul 19.30 sampai 23.20 iya cukup lama, mungkin kita harus countdown bersama. remang-remang dengan cahaya lilin, hujan gerimis, dan lapar. sementara timeline twitter heboh bercerita keseruan malamnya mereka, huh.

duar! duar! ciiiw ciiw!--entah tulisan itu harus mirip dengan suara mercon. finally tanggal 1 januari 2013 dan saya tersenyum pertama kalinya di tahun 2013 karena kembang api!

apa resolusimu? seumur-umur saya tidak pernah mengucapkan resolusi. saya rasa pencapaian bisa dilakukan kapan pun dan hiduplah tanpa memaksakan yang tidak perlu dipaksakan. mau bahagia, mau rezeki, mau tambah rajin dan mau yang lain-lainnya? just do it! cobalah setiap hari tanpa ekspetasi yang berlebih.

kembang apinya meledak, terbang ke udara dan seperti menghujani kepala. untuk pertama kalinya saya merasa sedih ketika melihat kembang api. orang tua yang semakin bertambah tua, kakak-kakak yang mulai punya keluarga sendiri, dan saya yang bukan anak 17 tahun lagi. semuanya seperti dorongan kuat di kedua kelopak mata yang menyadarkan saya akan sebuah kedewasaan. umur memang tidak menjamin kedewasaan, tapi untuk pengalaman hidup, umurlah yang menjamin.

ketika sekitar 2 tahun lagi akan menjadi kepala dua, saya tidak pernah tahu bagaimana dengan orang di sekitar. mungkin mereka yang selama ini dekat akan menjauh. seperti kamu yang pernah jauh kemudian hampir dekat dan secara total far-far-away.