merasakan senja

December 30, 2011

saya melihat awan putih bergumpal dan menggantung di langit oranye. seketika imajinasi pun terangkai.

saat senja sekitar pukul 5 sore. langitnya harus oranye. saya duduk di kursi di depan rumah sambil minum teh manis hangat. kursinya ada dua, mengapit sebuah meja bundar. mereka berwarna coklat tua nyaris hitam. rumahnya berbentuk tabung dengan atap kerucut, dinding dicat putih padat dengan atap coklat tua. ada halaman hijau yang mengelilingi rumah dan saya yang sedang minum teh. pagar depan terbuat dari besi dan warnanya senada dengan kursi kayu. terdengar beberapa orang lewat ke depan rumah dengan sepeda kumbangnya. mereka membunyikan lonceng sepeda pelan-pelan. kemudian sekelompok orang mengobrol menggunakan suaranya yang merdu.
saya pakai rok terusan bermotif bunga-bunga berukuran sedang. cincin menempel di jari telunjuk. gelang-gelang menggantung di pergelangan tangan. lalu saya pakai sepatu ber-hak tujuh sentimeter berwarna merah. kemudian rambut panjang ini akan dibiarkan tergerai dan disasak bagian belakangnya.
kembali ke kursi, kursinya ada dua dan saya hanya sendiri. jika kamu mau, kamu boleh menemani saya dan duduk di kursi yang kosong. menikmati senja dengan settingan masa lalu sambil ditemani segelas teh manis hangat, atau mungkin kamu ingin kopi? kemudian saya akan ambil sebuah kamera tua dan meminta seseorang memotret kita berdua dengan efek hitam putih.