Dua Bulan, Juli

January 30, 2016

Juli, 2015
 
Tunggu, siapa namamu tadi?
oh iya, Aero. perkenalkan aku, Marine.
jadi, sekarang kita resmi berteman ya

sungguh, kamu saat itu tampak menyebalkan. apapun yang tampak, tak pernah masuk penilaianku. tak pernah terbesit sedikit pun bagaimana selanjutnya setelah pertemuan itu. bahkan tak pernah sedikitpun dirimu melekat sedikit lebih lama di mataku. dan kita, sepertinya bukan tipe ideal satu sama lain.

satu sama lain.

satu yang seperti sama sebenarnya lain. kita.

penilaian awalku memang terlalu cepat dan tak tepat sasaran. kamulah si kotak tertawa itu, yang selalu berkelakar tentang apapun. senang membuat aku senang. aku rindu tawamu, yang renyah dan gurih seperti makanan kesukaanku.

penilaian awalku memang terlalu cepat dan tak tepat sasaran. kamulah si penenang jiwa itu, yang dengan keberadaanmu pun membuatku merasa terlindungi. yang hanya denganmu di sisi pun membuatku manja mati-matian. aku rindu wujudmu itu, yang seolah menyebarkan anti depresan hingga ke saraf pusatku.

Juli, Aero. Juli lalu pertemuan kita. kamu bahkan bersinar lebih pagi dari mentari, lebih siang dari matahari pukul dua belas siang, namun tak pernah tenggelam di laut mana pun. ya, kamu berhasil menerangi, menenangi, dan memenangi seutuhnya hatiku. meski kenyataannya sudah tak utuh. kau mengutuhkannya.

tunggu, kenapa aku jadi romantis begini, Aero?