september akan usai. semua orang serempak minta dibangunkan ketika bulan ini usai. aku bukan alarm-mu, bukan seperti suara mengganggu yang kamu benci namun tetap dipasang agar bisa membuatmu mengamuk di pagi buta. aku selalu benci orang-orang yang menyerah ketika mereka hampir mencium aroma keberhasilan. mengapa berhenti saat akan sampai? mengapa tak berputar dari awal? kita mendaki bersama, kamu minta turun. baiknya kamu turun...
malam hampir digantikan dini hari, namun pikiran masih sangat panjang dan tak mau digantikan apapun. setiap tarikan nafas masih menghembuskan semburat kegelisahan yang terpaku. disaat kau siap menampar orang lain, akan terlebih dahulu kutampar wajahku sendiri. jangan merasa benar, hai manusia. pernah atau pasti sering tiba-tiba ga enak hati sampai susah tidur, kan? itu bukan pertanyaan, tapi meyakinkan. iya, gue yakin pasti pernah...
seperti angin pukul dua pagi yang membangunkanku karena selimut yang berantakan. aku bangun dan kacau. melankolis yang kata banyak orang adalah perasaan terkaya, aku kesusahan. tak perlu menunggu sampai berapa menit, aku bisa saja langsung kalut. bisa saja. mata dan telinga bisa merasakan manis lebih tajam dari lidah merah muda. kau tertipu visual. kau mau saja ditipu audio. manis. manis. manis. seperti angin...