pertemuan tengah malam

March 05, 2012

dua kali menghadapi tengah malam yang hanya milik saya, ada seorang anak laki-laki dan bayangan seorang anak laki-laki menghampiri saya--tentunya di malam yang berbeda.

di tengah malam pertama disaat sedang duduk dan entah sedang memikirkan apa, tiba-tiba datang seorang anak laki-laki yang sudah tidak asing lagi. rupanya dia sedang mencari barang di laci sebuah meja yang ada di kelas saya. spontan--karena kenal--saya panggil dia.

"hey kamu" saya diam menunggu respon.
satu, dua, tiga, dan...DOR! dia tak mendengar dan berlalu. saya kejar dan panggil dia lagi.
"hey kamuuuu!" saya geram
kali ini dia benar-benar membuat saya tak menyerah. dengan semangat menggebu, saya kejar, colek tangannya dan menyapa lagi.
"eh kamu" tiba-tiba saya malu.
pupil matanya membesar, keningnya membentuk alur kaget. pupil mata saya pun membesar, detak jantung semakin berdetak cepat dan saya merasa bahwa menyapanya itu salah. untuk beberapa detik pertama kami bertatapan aneh, untuk beberapa detik kedua tiba-tiba "bluk!" saya dipeluk. dan untuk beberapa detik terakhir saya masih mencoba mengatur nafas seiring dengan hilangnya dia, setelah itu pun rindu yang memeluk dengan erat.

di tengah malam yang kedua disaat saya berdiri sendirian. di depan sana melihat cahaya terang yang kemudian merefleksikan tubuh seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. saya kenal bayangan anak laki-laki itu. seseorang yang tidak begitu saya kenal.
mereka berdua berbincang, tapi menyelipkan nama saya.
"mau pamit sama dia dulu?" yang perempuan menunjuk saya.
"hmm ga usah deh kayanya" yang laki-laki menolak.
mata saya pun menyipit, dan tiba-tiba berkomentar sendiri dalam hati.
"hey cowok! kamu pikir aku ingin berbincang denganmu? tidak mau sama sekali!"
setelah itu pun saya tidak mau bermain tengah malam lagi, lebih baik diam di atas kasur dan memikirkan apa maksud pertemuan itu.