sesunyi air mata malam

December 11, 2015

untuk setiap pertemuan denganMu
aku sering lebih gugup dari pertemuan dengannya
lidahku, kelu
pikiranku, terkuras
sampai aku bingung mana yang harus aku utarakan terlebih dahulu
aku malu untuk mengakui kejujuran, meski tak ada gunanya berbohong padaMu

untuk setiap pertemuan denganMu
aku selalu menjadi abu-abu di antara hitam dan putih, sebab;
setengah mati memohon agar rasaku pada makhlukmu hilang
dan setengah mati lainnya memohon agar aku tetap diberi kesempatan untuk bersamanya

untuk setiap pertemuan denganMu
aku ternyata tak lebih dari seseorang yang kecil
aku merasa menjadi anak bungsu seutuhnya
seperti menangis meminta, merengek memohon
sampai kehabisan cara untuk merayu
akhirnya aku sesenggukan sampai lega

dan aku lega, Tuhan